MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
![budaya indonesia](https://i0.wp.com/masbidin.net/wp-content/uploads/2016/10/perubahan-kebudayaan-perminan.jpg?resize=630%2C446)
A. MANUSIA
Dalam ilmu
eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan
makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam
ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau
selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu
ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk
yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
BEBERAPA PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI
1. Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K.
Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam
setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar
sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah
setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk apapun.
3. Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan
sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman),
pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
B. HAKEKAT MANUSIA
-Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
-Makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri
dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. Perasaan estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
-Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
-Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
-Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
-Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur. kebudayaan Timur adalah lawan dari kebudayaan Barat. Orang Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa Timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramah tamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya, saja nilai kesopanan. Hal yang paling dominan dari kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh. Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu, hal yang dominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa unsur-unsur kebudayaan. Koentjaraningrat (1985) menyebutkan
ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
F. WUJUD KEBUDAYAAN
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
F. WUJUD KEBUDAYAAN
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai
berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan,
sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada
di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan
memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat
sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2. Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut
tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa
diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta
bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud
perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya
merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan
didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Orientasi
nilai budaya atau yang bisa juga disebut sebagai sistem nilai budaya adalah
konsep – konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar masyarakat yang
berkaitan dengan apa yang diinginkan, pantas, dan berharga, yang mempengaruhi
individu yang memilikinya dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
manusia.
* Orientasi human nature
* Orientasi nature/alam -person
* Orientasi waktu
* Orientasi aktivitas
* Orientasi relational
* Penerapan Orientasi
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan secara umum perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu peristiwa pergeseran atau perkembangan unsur-unsur kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat akibat benturan antar unsur yang berbeda sehingga sampai pada keadaan yang tidak serasi dengan fungsinya bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan ini mencakup semua aspek mulai dari kesenian, ilmu pengetahuan, filsafat, teknologi bahkan perubahan ini juga terjadi pada aturan-aturan yang sudah berlaku. Dimana perubahan kebudayan ini akan terus menerus berlangsung sesuai dengan dinamika yang terjadi pada masyarakat. Terjadinya perubahan kebudayaan ini ditandai dengan budaya lama masyarakat yang dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dibentuk kesatuan budaya baru yang dianggap lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk
memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu.
Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
* Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat
manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari
itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk
merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai
campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan
adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
* Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua
kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak
ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti
Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat
terlepas dari bahaya.
* Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam
penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi
perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada
apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
* Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang
hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi
doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada
perkembangan diri.
* Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk
mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata
lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan
sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh
negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan
kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari
kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk
anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan
perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara
lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam
waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada
kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai
lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya
di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
* Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi
dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip
misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di
permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan secara umum perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu peristiwa pergeseran atau perkembangan unsur-unsur kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat akibat benturan antar unsur yang berbeda sehingga sampai pada keadaan yang tidak serasi dengan fungsinya bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan ini mencakup semua aspek mulai dari kesenian, ilmu pengetahuan, filsafat, teknologi bahkan perubahan ini juga terjadi pada aturan-aturan yang sudah berlaku. Dimana perubahan kebudayan ini akan terus menerus berlangsung sesuai dengan dinamika yang terjadi pada masyarakat. Terjadinya perubahan kebudayaan ini ditandai dengan budaya lama masyarakat yang dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dibentuk kesatuan budaya baru yang dianggap lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor Intern
-
Perubahan Demografis
- Konflik Sosial
- Bencana
Alam
-
Perubahan Lingkungan Alam
2. Faktor Ekstern
-
Perdagangan
-
Penyebaran Agama
-
PeperanganI. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah
bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya
merupakan satu kesatuan.
Contoh :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di
Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak
laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan
seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan
berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak
desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense
of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal,
ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian,
etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang.
Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan
kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan
kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana
kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai
kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga
sudah biasa berpindah tempat tinggal.
sumber referensi:
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-kebudayaan.html
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
https://ayundasilviadewi.wordpress.com/2015/06/02/kebudayaan-barat-dan-kebudayaan-timur/
https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
https://www.e-jurnal.com/2013/10/unsur-unsur-kebudayaan.html
http://yessicasuvanni4.blogspot.com/2017/01/orientasi-nilai-budaya-orientasinilai.html
Komentar
Posting Komentar